Taman Kasih Alam


Mengapa kita tidak puas dan bahagia? Karena kita suka saling membanding. Teman kita punya Mercy, kita cuma punya kijang, rumah tetangga besar dan mewah, rumah kita sudah kecil masih sewa lagi. Keluarga saudara tournya ke Eropa, keluarga kita cuma main ke bali. Anak kakak kuliah di Amerika, anak kita cuma bisa kuliah di yogya. Keluarga paman kalau makan di restoran bintang 5, kita sekeluarga cuma bisa di warteg. Suami vina sudah manager, suamiku cuma karyawan. Temanku kalau shopping di sogo, kalau aku mah… cuma di pasar pagi. Intinya, orang lain sudah begitu… sedang kita cuma begini! Inilah alur pikiran orang yang suka membanding.

Setiap hari gelisah, kesal, irihati, malu, kecewa, dan marah. Mau hidup bahagia? Berhentilah membanding. Hargailah semua yang Anda miliki, nikmati dengan tulus, syukurilah dengan sepenuh hati. Awali harimu dengan senyuman 🙂

1 Response so far »

  1. 1

    'Ne said,

    ah ya benar sekali tulisan Anda.. dengan membandingkan diri kita dengan orang lain maka tidak akan pernah ada rasa syukur karena yg kita lihat pasti orang lain lebih baik dari kita, padahal banyak hal juga yg orang lain tidak miliki tapi kita memilikinya..

    btw, saya juga vegetarian tapi bukan vegan total masih semi karena masih sesekali makan telor dan minum susu 🙂

    semoga Anda selalu sehat dan bahagia..
    salam 🙂


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar