ASPEK FISIOLOGI


 

Pemakan Daging

Pemakan Rumput

Pemakan Buah

Manusia

1 Berkuku tajam Tidak berkuku tajam Tidak berkuku tajam Tidak bercakar
2 Kulit tidak berpori, berkeringat melalui lidah Berkeringat melalui pori-pori kulit Berkeringat melalui pori-pori kulit Berkeringat melalui pori-pori kulit
3 Gigi depan tajam untuk merobek daging Gigi depan tidak tajam Gigi depan tidak

tajam

Gigi depan tidak tajam
4 Kelenjar liur di mulut kecil (tidak dibutuhkan untuk pencernaan pendahuluan makanan) Kelenjar liur berkembang sempurna untuk melakukan pencernaan pendahuluan Kelenjar liur berkembang sempurna untuk melakukan pencernaan pendahuluan Kelenjar liur berkembang sempurna untuk melakukan pencernaan pendahuluan
5 Liur bersifat asam, tidak ada enzym ptyalin untuk pencernaan pendahuluan Liur bersifat alkali/basa, banyak ptyalin untuk pencernaan pendahuluan Liur bersifat alkali/basa, banyak ptyalin untuk pencernaan pendahuluan Liur bersifat alkali/basa, banyak ptyalin untuk pencernaan pendahuluan
6 Tidak bergigi

geraham

Bergigi geraham Bergigi geraham Bergigi geraham
7 Asam HCL keras di perut untuk mencerna daging, otot-otot keras,dsb Asam perut 1/20 x daya binatang pemakan daging Asam perut 1/20 x daya binatang pemakan daging Asam perut 1/20 x daya binatang pemakan daging
8 Panjang usus 3 x panjang badan untuk mengeluarkan daging yang cepat membusuk Panjang usus 10 x panjang badan karena rumput tidak cepat membusuk di dalam usus Panjang usus 12 x panjang badan karena buah tidak cepat membusuk di dalam usus Panjang usus 12 x panjang badan

Selain hal di atas juga tidak diketahui bahwa tubuh manusia tidak dapat mensintesa vitamin C yang tidak terdapat di daging , berbeda dengan carnivora yang dapat mensintesa sendiri sehingga tidak menjadi masalah walaupun pada makanannya (daging) tidak mengandung vitamin C. Dan manusia tidak akan sanggup mengatasi makanan yang berkolesterol tinggi yang akan menyumbat pembuluh darahnya terutama pembuluh darah jantung sehingga terjadi penyakit jantung yang saat ini masih merupakan pembunuh nomor satu di dunia termasuk di Indonesia. Sedangkan pada carnivora bila diberikan makanan serupa tidak ada satupun yang menderita penyumbatan pembuluh darah.

Jadi dari beberapa aspek di atas terlihat bahwa sesungguhnya manusia adalah termasuk herbivora dan belum beradaptasi terhadap makanan hewani sehingga jelas akan timbul masalah kesehatan bagi dirinya bila dia memaksakan diri mengkonsumsi makanan hewani.

Mengutip komentar dari Dr. William Clifford Roberts sebagai editor The American Journal of Cardiology pada tahun 1990 mengatakan bahwa: “Walaupun manusia mengkonsumsi daging, secara kodrati kita bukan carnivora. Tubuh kita diciptakan hanya untuk makanan nabati. Tidak perduli berapa banyak lemak yang dimakan carnivora, mereka tidak menderita atherosklerosis (penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah). Adalah hal yang mustahil misalnya untuk membuat seekor anjing menderita atherosklerosis walaupun diberi makanan tinggi kolesterol bahkan hingga 200 kali lipat konsumsi kolesterol oleh manusia di AS. Sebaliknya pada herbivora yang diberi makanan serupa akan cepat sekali menderita atherosklerosis. Jadi walaupun kita berpikir dan bertindak seperti carnivora, tetap kita bukan carnivora sejati. Sehingga bila kita membunuh binatang dan memakannya maka mereka juga akan membunuh kita karena dagingnya kaya dengan kolesterol dan lemak jenuh yang tidak diperuntukkan bagi herbivora seperti kita 🙂

Tinggalkan komentar