Gangguan Fungsi Ginjal

Juli 10, 2011 · Disimpan dalam Seluruh Tulisanku

Saluran kemih yang sehat adalah yang bebas dari mikroorganisme dan urine yang normal adalah yang berwarna jernih. Infeksi dapat terjadi bila bakteri pada saluran kemih masuk ke kandung kemih, lalu masuk ke ginjal sehingga menimbulkan infeksi di sepanjang saluran tersebut.
Infeksi uretra disebut uretritis, sedangkan infeksi kandung kemih disebut sistitis, dan infeksi ginjal disebut pielonefritis.

Pielonefritis atau biasanya disebut nefritis dapat menjadi akut atau kronis. Akut berarti dapat menyerang tiba-tiba, sedangkan kronis berarti dapat berulang pada waktu berikutnya.
Ginjal dapat saja membengkak walaupun tidak ada bakteri atau alasan lain. Biasanya pembengkakan tersebut terjadi ketika ada infeksi karena kurang higienisnya seseorang misalnya hanya menyeka dengan tisu bukan membilas dengan air sesudah buang air besar. Penyebab lain infeksi adalah karena zat terinfeksi terbawa melalui darah dari bagian tubuh yang lain.
Gejala umum dari infeksi ginjal adalah rasa sakit di atas pinggang (meluas sampai selangkangan) dan suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius, biasanya diikuti rasa panas atau mual muntah. Timbul rasa sakit sewaktu hendak buang air kecil atau rasa ingin buang air kecil walaupun kandung kemih kosong mungkin dapat dialami. Urine berwarna gelap dan mungkin bercampur darah.
Wanita sangat rentan terhadap infeksi ini karena saluran kencing (uretranya) lebih pendek daripada uretra laki-laki, dan wanita hamil lebih mudah luka karena tekanan berat kandung kemih dan menekan uretra. Komplikasi jarang terjadi, tetapi orang dewasa yang rentan dan anak-anak kecil mudah terkena keracunan darah jika kondisi tersebut tidak diobati segera.

Petunjuk tentang Makanan :
1. Puasa jus tiga hari, jus sayuran dan buah. Masukkan dua sendok makan jus lemon ke dalam segelas air setiap hari.
2. Setiap hari minum jus cranberry.
3. Untuk dua minggu selanjutnya diet vegetarian dengan rendah garam dan rendah protein. Minumlah susu kambing segar dan sayuran.
4. Variasikan makanan seperti makanan laut, sayuran dari laut, dan protein.
5. Perbanyak asparagus, peterseli, kentang, horse radish, selada air, mentimun, seledri, dan bawang bombay untuk sayuran.
6. Makanlah pisang dan pepaya, dengan makanan lain atau hanya itu saja. Makanlah semangka saja.
7. Madu tanpa disaring dan beras merah sangat disarankan.
8. Hindari makanan yang tinggi kandungan asam oksalatnya seperti bayam, cokelat dan kokoa, daging dan produk olahan, makanan diasinkan dan makanan berlemak.