Kanker Bisa Stop Bila Stop Daging

Februari 2, 2011 · Disimpan dalam Seluruh Tulisanku

Topik terapi kanker secara tajam diulas oleh dr. Reuben V.T. Supit selaku Kepala Pusat Kebugaran Alami RS Advent Medan. Beliau adalah generasi vegetarian sejak lahir, dalam usianya yang sudah menginjak 48 tahun, dr Rueben terlihat lebih muda dari usianya. Anak dr Reuben adalah generasi ketiga vegetarian di Indonesia. Keluarga mereka telah dengan sendirinya mematahkan mitos dalam masyarakat terkait dengan kecukupan gizi. ” Saya bisa jadi dokter, adik saya yang juga vegetarian sejak janin bisa jadi dokter spesialis interna, adik saya yang ketiga komputer manajemen, yang keempat adalah perawat, siapa bilang orang makan sayur otaknya nggak bisa pandai.” Pada tahun 2007 dr Reuben bertemu dengan Liong Pit Lin, seorang penderita kanker payudara stadium 4 yang sudah diambang kematian namun bisa sembuh oleh terapi detoksifikasi herbal.
Kesembuhannya pada tahun 2008, setelah bertemu Beverly, seorang penderita leukemia namun bisa sembuh dengan cara sederhana. Beverly sejak kecil tidak suka sayur, makan daging terus dan mie hingga tubuhnya kerap sakit. Ketika bekerja di Singapura pada tahun 2000, dia didiagnosa menderita leukemia. Saat itu bertemu dr Chin dari Amerika, beliau mengatakan ” Stop daging dan makan mentah-mentah” Satu tahun menjalani pola raw food, pada hasil pemeriksaan setahun kemudian Beverly dinyatakan sembuh dari leukemia. Kasus berikutnya adalah suami dari Yohana Pitoy yang juga menderita leukemia atas permintaan pasien terapi hanya dilakukan secara alami. Mulai terapi July 2009 hingga January. Hb dari 5 naik jadi 9, berat badan 40 kg naik jadi 70 kg. Lalu saya minta no hp Beverly,” Beverly kamu kasih makan apa?” Saya hanya bilang makan tahu, tempe stop daging dan makanlah sayur-sayuran, buah-buahan segar. Apel hijau, nenas campur pepaya” jawab Beverly. Dalam acuan medis kesembuhan dapat dikatakan sempurna jika dalam 10 tahun tidak ada kekambuhan. 🙂