Rahasia Sehat, Bahagia, dan Panjang Umur dari Suku Hunza


Keterkaitan antara makanan dan usia panjang ini terlihat jelas dalam kehidupan Suku Hunza di Lembah Hunza, sebelah utara Pakistan. Masyarakat Hunza hidup hingga usia 120—140 tahun dengan tekanan darah normal, keadaan kolesterol baik, dan tetap melakukan aktivitas fisik. Selain menanam gandum, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, masyarakat Hunza juga menjadikan hasil panennya sebagai makanan pokok. Jika dibandingkan dengan Suku Eskimo di Kutub Utara yang 90% pemakan daging, banyak ditemukan yang menderia penyakit degeneratif akibat penurunan fungsi organ-organ tubuh. Kebanyakan orang Eskimo hidup sehat hanya sampai usia 25 tahun.

Selain itu, kondisi alam dan lingkungannya juga sangat mendukung. Di ketinggian 2.438 m, masyarakat Hunza selalu dapat menghirup udara segar dan bebas polusi. Cara mereka berkebun pun dilakukan secara alami, tanpa menggunakan pestisida atau bahan adiktif lainnya sehingga menghasilkan sayuran yang benar-benar sehat.  Jauh dari hingar-bingar kota serta kehidupan yang konsumtif dan materialistis, membuat Suku Hunza selalu hidup dalam kedamaian. Hal ini sangat mendukung mereka untuk hidup lebih lama.

Fakta Unik Suku Hunza

Seorang pria Hunza berusia 145 tahun dan masih dapat bermain voli. Pria tersebut memiliki:

  • anak berusia 125 tahun,
  • cucu berusia 105 tahun,
  • cicit berusia 85 tahun,
  • anak dari cicit berusia 65 tahun,
  • cucu dari cicit berusia 45 tahun, dan
  • cicit dari cicit berusia 25 tahun.

Sejarah sehat dan kuat orang-orang suku Hunza yang hidup di kaki pegunungan himalaya Wilayah Qashmir India.

Berdasarkan hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyimpulkan bahwa orang-orang sehat, kuat & terpanjang usia di dunia dimasa ini adalah : suku Hunza yang Tinggal dan hidup di kaki pegunungan Himalaya – Qashmir India. usia mereka rata-rata mencapai 145 Tahun.
Dalam usia 80 tahun mereka sebanding dengan orang indonesia berusia 40 Tahun, dan mereka dalam usia tersebut masih melakukan segala aktivitas, baik berladang, bertani, bahkan sering berolah raga seperti umumnya masyarakat Indonesia.

APA RAHASIANYA ?!

Pada umumnya suku Hunza suka hidup bertoleransi, membagi dan pemerhati untuk sesama. mereka tidak ingin hidup berlebihan, kesederhanaan terpancar dari relung kehidupan dan realitas, bahkan mereka lebih senang hidup membantu dan bergotong royong dalam segala hal. aplikasi seperti ini sering mereka lakukan dimana saja, kapan saja, tanpa mengenal waktu serta keadaan. ini merupakan salah satu wujud nyata dalam kehidupan sebagai bentuk ketenangan jiwa dan kepuasan batin. Disinilah mereka mendapat ketenangan untuk berfikir dalam menyelesaikan permasalahan hidup, karena pada jiwa yang tenang terdapat fikiran yang jernih, karena setiap penyakit timbul hampir 45% adalah dari bathin/fikiran.

Orang-orang Hunza pada umumnya senang dan gemar menjaga alam. Hidup mereka jauh dari hal-hal yang merusak alam. Mereka tidak senang dengan polusi udara, dll. Udara yang mereka hirup setiap detik, air yang mereka minum tiap haus, adalah benar-benar alami. Begitu juga dengan makanan-makanan yang mereka konsumsi hampir 100% adalah alami 60%-nya dalam bentuk mentah tanpa pengawet, segar tanpa mengalami proses, kebanyakan jenis makanan tersebut berbentuk biji-bijian seperti gandum, Jagung, Tanaman, palawija dan lain-lainnya tidak pernah mereka berikan pupuk, atau insektisida yang mengandung racun. maka disini jelas bahwasannya :
“kehidupan kita saat ini di zaman modern lebih banyak madzarat kelintang manfaatnya, karena hidup kita inginnya yang serba instan, sementara kita tidak pernah peduli apa reaksi positiv/negative-nya bagi tubuh kita”.

jadi kesimpulannya adalah, bagaimana kita menjaganya. Dari 3 hal yang dilakukan oleh suku Humza tadi, sebab penyakit datang karena kelengahan kita dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari.

Kesimpulannya : Menjaga agar tubuh kita selalu sehat dan kuat dengan cara . .
1). Fikiran/bathin/perasaan
2). Faktor alam, gaya/pola hidup kita.
3). Makanan yang alami 🙂

 

 

 

Tinggalkan komentar