Mengapa Daging Sangat Berbahaya?


7 alasan yang berpotensi membahayakan jiwa

Orang Malaysia mengkonsumsi banyak daging. Pada tahun 1984, mereka menghabiskan 518.447 ton daging ayam, 1778.872 ton daging babi, 69.317 ton daging sapid an 9.509 ton daging kambing RM 2 milyar pada tahun tersebut. Konsumsi  daging ayam naik paling cepat ( 9,3 % tahun), diikuti oleh konsumsi daging sapi ( 7,9%), kambing ( 4,5%) dan babi ( 2,5%). Malaysia merupakan konsumen daging ayam terbesar di Asia; 32 kg perkapita per tahun. Dari semua daging yang dikonsumsi, 705 nya adalah ungags. Akibatnya resiko mensdertia penyakit atau mati muda menjadi sangat tinggi. Statistic WHO secara konsisten menunjukkan bahwa  negara- negara yang paling banyak mengonsumsi daging memiliki tingkat insiden penyakit tertinggi.( misalnya penyakit jantung dan kanker). Orang yang mrngkonsumsi produk hewani 40% leebih rentan terkena kanker dan sangat berisiko terjangkit stroke,, kegemukan, radang usus buntu, rapuh tulang, arthritis, diabetes dan keracunan makanan. Di beberapa Negara, ayam diberi makan lebih banyak protein hewani daripada sapi, sehingga ayam juga menjadi pembawa penyakit sapi gila ( Bovine spongiform Encepalopathy). Cellakanya ayam tidak hidup cukup lama sehingga gejalanya belum terdekteksi. Kita harus menyakinkan konsumen bahwa daging ayam bukanlah sumber makanan sehat, namun merupakan sumber kolesterol, lemak jenuh, kuman salmonella atau bahkan penyakit ayam gila, demikian diperingatkan Alex Hershaft ( vegetarian Voice, Vol 21, No. $, 1996). Fakta menunjukkan semua jenis daging umunya tidak menyehatkan. Sebabnya adalah:

1.       SARAT BAHAN KIMIA

Mengkonsumsi daging hewan berarti mengkonsumsi: puncak rantai makanan”. Di alam ini terdapat rantai makanan yang panjang. Tumbuhan ‘ memakan’ sinar matahari, udara, dan air, hewan besar memakan hewan kecil. Dewasa ini tanah di seantero dunia telah tercemar bahan kimia beracun ( pestisida dan pupuk). Racun ini akan bertahan dalam tubuh hewan yang  melahap tumbuhan dan rerumputan. Ladang disemprot bahan kimia pembunuh serangga (DDT) yang menurut pakar dapat mengakibatkan kanker, kemandulan dan penyakit level. Kebanyakkan Negara sudah melarang penggunaan pestisida yang kadarnya sangat tinggi terhadap lingkungan ini. DDt dan pestisida sejenisnya juga ‘ mengendap’ dalam lemak hewan ( dan ikan) yang sekali disimpan akan sulit terurai. Akibatnya ketika sapi makan rumput atau pakan, pestisida apapun yang termakan akan disimpan sehingga jika anda memakan daging, anda akan memasukkan kedalam tubuh anda semua konsentrasi DDT dan bahan kimia lainnya yang ‘ ditabung’ selama masa kehidupan hewan tersebut. Karena manusia makan pada puncak ( ujung) rantai makanan, kita merupakan pewaris pestisida beracun yang tersebar. Fakta menunjukkan daging mengandung 13 kali lipat DDT lebih banyak daripada sayuran, buah dan rerumputan. Penelitian Iowa State University di Amerika membuktikan bahwa sebagian besar DDT yang tersimpan dalam tubuh manusia berasal dari hewan 🙂

Tinggalkan komentar